Bila siang melabuh tirai
Gelap malam pula menjelma
Bukan hanya bulan dan bintang manusia juga mula beraksi
Demi mencari sesuap nasi
Halal dan harap tolak tepi
Biar perut terus di isi
Dari kebuluran menanti mati
Dilorong gelap
Tegak berdiri menanti
Menunggu tamu beri rezeki
Berpakaian cantik lagi seksi
Muka dirias menambah seri
Kupu-kupu malam nama diberi
Malam berteman siang sendiri
Si hidung belang minta ditemani
Duduk termenung menangis sendiri
Mengharap diri dibawa pergi
Masihkah ada insan yang baik hati??
Merima tidak mencaci
Menjadikan mereka suri hati
Sekitar lorong gelap
Meliar mata memandang
Menanti menunggu si pembeli
Hati takut lain mendatang
Undang-undang selalu diingkari
Tidak mengenal erti susah
Hidup mewah sudah pasti
Dia perosak anak bangsa
Tak pernah kenal erti dosa
Tidak mengira jantina
Semua diberi tidak percuma
Kaki lima tempat berehat
Pam minyak tempat bersihkan diri
Persalinan tidak banyak
Cukup asalkan ada
Bukan semua suka meminta
Jika diberi tetap terima
Pilihan yang ada tidak banyak
Sudah temui jalan mati
Tangis sudah lama berhenti
Hati pula semakin mati
Kudrat keringat semakin lemah
Hanya menunggu masa dijemput ilahi
Hatinya kering berlagak berani
Memecut memotong sesuka hati
Nyawa dan badan sangat murah
Bila ego terlebih tinggi
Jangan ditegur mahupun betah
Pasti akan terus dimaki
Hidup mereka tampak mewah
Namun akal letak dikaki
Jalan raya tempat bermegah
Tidak kenal erti menghormati
Budi bahasa jauh sekali
Keselamatan tidak diendah
Ibarat kebal tak mati
Hidup ini tentang pilihan
Tepuk dada tanya hati
Gunakan akal dengan bijak
Jangan menyesal kemudian hari
Nasihat orang jangan ditolak
Kesalahan jangan terus dimaki